YANG TERBAIK DARI DIRIKU

Siang ini kubertanya pada temanku,
Sambil menatap bayangan diriku di cermin,
Apa pendapatnya tentang penampilanku.
Katanya, “Apa yang dilihat biasanya hasil dari penilaian yang salah.”

Aku pun mulai mengkritik penampilanku,
Berharap aku lebih kurus atau lebih jangkung.
Dia menatapku dengan penuh pengertian,
Katanya, “Harapan-harapan dangkal hanya membuatmu semakin dangkal”

Dia memang benar, tapi berhakkah dia berkata begitu,
Sementara penampilannya sendiri begitu sempurna.
Kucoba menyatakan itu padanya,
Dan sahutnya, “penampilan tidak selalu seperti kelihatannya.”

“Coba sebutkan lima unsur yang kaukagumi pada dirimu,” katanya,
Tahulah aku, kesulitanku bakal dimulai,
Sebab bisa kulihat ekspresinya yang terluka,
Saat aku tidak menemukan satu unsur pun.

Tak ada satu pun yang kusukai pada diriku,
Dan bisa kurasakan perutku mulai mengerut,
Maka aku menoleh pada temanku dan berkata,
“Bagaimana menurutmu sendiri?”

“Menurutku kau salah sama sekali,” katanya
“Kalau saja aku bisa membuatmu melihat.
Apa saja yang ada di dalamlah yang membuatmu cantik,
Bukan apa yang terlihat di cermin.”

Dia berkata, “Kau orang yang sangat penuh cinta,
Dan aku tak ingin melihatmu kecewa.
Kalau kau ingin tahu, apa yang paling cantik dari dirimu,
Hatimulah yang paling indah, menurut pandapatku.”